Jumat, 03 Mei 2013

Tanda Akhir Jaman


Bagian dari tanda-tanda Akhir Jaman

Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. KPR 3:21

Seperti yang tertulis dalam surat rasul Paulus bagi jemaat Tesalonika tentang akhir jaman ( 1 Tes 5:1-5). Perdamaian Israel-Palestina memang menjadi salah satu bagian yang harus terjadi sebagai tanda akhir jaman. Tetapi sekalipun berita-berita terkait dengan perundingan perdamaian Israel-Palestina terus mengalami kemajuan, karena didorong oleh berbagai pihak, tetapi realitas dari perdamaian itu hingga hari ini masih belum menjadi realitas. Bahkan seperti mengalami kemacetan. Konflik Israel-Palestina justru semakin meningkat.
Jika kita baca ucapan Petrus yag tercatat dalam ayat diatas (KPR 3:21), maka bagian lain seiring dengan perdamaian Israel-Palestina itu, haruslah terjadi sebuah gelombang kebangunan rohani besar, dimana terjadi pemulihan gereja Tuhan. Gereja Tuhan akan dibawa kembali pada bentuk, tata ibadah dan hakekatnya yang semula, seperti yang pernah terjadi dan tercatat dalam kitab para rasul tersebut.

Untuk hal ini marilah kita meneliti apa yang dimaksudkan melalui kalimat atau ayat tersebut.
  
"Waktu dari pemulihan segala sesuatu"  – pemulihan berasal dari kata "pulih" atau restitusi ποκαταστάσεως apokatastaseōs, ini tidak tertulis di kitab-kitab lain dalam Perjanjian Baru. Kata kerja yang berasal dari kata benda ini tercatat ada delapan kali. Kata ini berarti "mengembalikan sesuatu pada keadaan semula," sebagai contoh memulihkan keadaan anggota tubuh dalam kondisi "keseleo" atau "dislokasi" kepada kondisi semulanya yang sehat. Kisah Rasul 1:6, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" demikian pertanyaan murid-murid kepada Yesus, disini kata apokatastasis dipakai untuk maksud restorasi pemerintahan teokrasi yang benar, pada keadaan sempurna sebelum kejatuhan. Kata ini juga digunakan untuk menunjukkan pemulihan, atau untuk kesembuhan, sebagai contoh dalam Perjanjian Baru, tercatat pada Matius 12: 13: Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. " (Markus 3: 5; Lukas 6: 10). apokathistēmi, kata yang dipakai oleh Yesus ketika menjawab murid-murid-NYA sehubungan dengan kedatangan Yohanes Pembaptis yang digambarkan dalam karakter Elia (Matius 17: 11; Markus 9: 12). Demikian pula, dalam/oleh Josephus, kata ini digunakan untuk menunjukkan kembalinya bangsa Yahudi dari pembuangan Babel, dan pemulihan mereka untuk mendapatkan kembali negara dan hak-hak istimewa mereka. Kata ini juga mengandung gagasan "penyempurnaan, penyelesaian, atau mengisi." Oleh karena itu, kata ini juga digunakan dalam Philo, Hesychius, Phavorinus, juga Yunani Klasik (Lihat Lightfoot dan Kuinoel). Digunakan dalam Syriac dengan maksud: "Sampai melengkapi atau menggenapi zaman", terkait dengan digenapinya semua peristiwa yang telah diramalkan oleh para nabi, dan lain lain. Sementara dalam bahasa Arab berarti: "Sampai waktu kegenapan secara sempurna atau penyelesaian dari semua prediksi/ramalan/nubuat para nabi." Melalui ayat ini,kita dapat mengetahui bahwa Tuhan Yesus harus menanti sorga sampai semua nubuatan yang diucapkan oleh para nabi dalam kaitan dengan pekerjaan-NYA, penyebaran atau pekabaran Injil, kemenangan umat-NYA, pemerintahan-NYA, serta yang lain lainnya terpenuhi atau tergenapi. Pemulihan ini berarti juga meliputi gagasan pemulihan dunia dari dominasi kuasa dosa, restorasi moral, pemulihan perdamaian dan ketertiban; semua merupakan kelanjutan dari karya Mesias, memang hal itu telah dimulai, tetapi belum keseluruhannya, mungkin lambat dalam pergerakannya, tetapi dalam hal-hal tertentu telah mengalami kemajuan dan semakin dekat dengan penggenapannya seperti yang dimaksudkan oleh nubuatan para nabi.

Segala sesuatu – Menyangkut semua hal yang telah dinubuatkan atau diramalkan oleh para nabi. Ekspresi ini dibatasi oleh pengertian dimana tentu saja segala sesuatu yang dimaksudkan tidak berarti bahwa semua orang akan terselamatkan, atau semua kejahatan dosa terdahulu dapat diperbaiki. Ini tidak pernah bisa, karena untuk pelanggaran yang telah dilakukan tentu tidak bisa dibatalkan, dan segala sesuatu yang terkait dengan nubuatan para nabi harus menerima penggenapan dan pemenuhannya.

Seperti yang difirmankan Allah – semua yang telah terungkap dan tercatat dalam Perjanjian Lama.

Dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus - Ini tidak berarti bahwa semua nabi telah berbicara menyangkut hal-hal ini, tapi semua yang telah diucapkan menyangkut Yesus Kristus – Mesias pastilah akan terpenuhi.

Di zaman dulu, sejak awal dunia - Adalah ekspresi yang menunjukkan sama seperti dari awal, yang berarti menegaskan dengan penekanan bahwa semua nubuat akan atau harus terpenuhi. Para rasul berhasrat untuk menunjukkan bahwa mereka, serta seperti orang-orang Yahudi pada umumnya, bergantung sepenuhnya kepada para nabi, dan tidak mengajarkan doktrin yang tidak diajarkan sebelum mereka.

Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. KPR 3:25

Jika kita membaca ayat diatas, yang merupakan kelanjutan dari ayat 21, maka kita mendapatkan penegasan tentang Yesus Kristus, sebagai penggenapan nubuat tentang keturunan yang dimaksudkan. Tetapi terkait dengan ayat yang sama, menunjuk pada kita yang mewarisi iman Abraham juga.
Menurut catatan silsilah Tuhan Yesus Kristus dalam injil Matius, kita mendapatkan penjelasan bahwa kita merupakan generasi ke-42 yang dimaksudkan dalam silsilah itu. Bill Britton, salah seorang pengajar dari kegerakan karismatik menjelaskan tentang hal itu dalam bukunya “Generasi ke-42”. Ini berarti kita yang hidup dimasa sekarang ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan Kristus, yaitu sebagai “Tubuh-NYA” (Ef 1:23, 5:30; Kol 1:24).
Tubuh Kristus – Jemaat, juga disebut sebagai bangunan rumah rohani yang terdiri dari batu-batu hidup, tentunya tidak akan layak dihuni jika kondisinya hancur. Agar Yesus sebagai Kepala dapat turun kembali ke dunia ini, tubuh-NYA haruslah siap. Manifestasi Kerajaan-NYA dalam jemaat-NYA di muka bumi haruslah siap. Karena itu Injil Kerajaan haruslah diberitakan, baru setelah itu tiba kesudahannya (Mat 24:14). Bagaimanakah Injil Kerajaan itu? Banyak pengajar mungkin telah mengklaim bahwa dirinya telah dan sedang mengajarkan hal itu, tentu saja hal ini sangat menyenangkan, sebab memang kitalah yang mempercepat hari Tuhan itu (2 Pet 3:12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar