Bagian dari
tanda-tanda Akhir Jaman
Kristus itu harus
tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang
difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
KPR 3:21
Seperti yang tertulis dalam surat rasul Paulus bagi jemaat
Tesalonika tentang akhir jaman ( 1 Tes 5:1-5). Perdamaian Israel-Palestina
memang menjadi salah satu bagian yang harus terjadi sebagai tanda akhir jaman. Tetapi
sekalipun berita-berita terkait dengan perundingan perdamaian Israel-Palestina
terus mengalami kemajuan, karena didorong oleh berbagai pihak, tetapi realitas
dari perdamaian itu hingga hari ini masih belum menjadi realitas. Bahkan seperti
mengalami kemacetan. Konflik Israel-Palestina justru semakin meningkat.
Jika kita baca ucapan Petrus yag tercatat dalam ayat diatas
(KPR 3:21), maka bagian lain seiring dengan perdamaian Israel-Palestina itu,
haruslah terjadi sebuah gelombang kebangunan rohani besar, dimana terjadi
pemulihan gereja Tuhan. Gereja Tuhan akan dibawa kembali pada bentuk, tata
ibadah dan hakekatnya yang semula, seperti yang pernah terjadi dan tercatat
dalam kitab para rasul tersebut.
Untuk hal ini marilah kita meneliti apa yang dimaksudkan
melalui kalimat atau ayat tersebut.
"Waktu dari
pemulihan segala sesuatu" –
pemulihan berasal dari kata "pulih" atau restitusi ἀποκαταστάσεως
apokatastaseōs, ini tidak tertulis di
kitab-kitab lain dalam Perjanjian Baru. Kata kerja yang berasal dari kata benda
ini tercatat ada delapan kali. Kata ini berarti "mengembalikan sesuatu
pada keadaan semula," sebagai contoh memulihkan keadaan anggota tubuh
dalam kondisi "keseleo" atau "dislokasi" kepada kondisi
semulanya yang sehat. Kisah Rasul 1:6, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini
memulihkan kerajaan bagi Israel?" demikian pertanyaan murid-murid kepada
Yesus, disini kata apokatastasis
dipakai untuk maksud restorasi pemerintahan teokrasi yang benar, pada keadaan
sempurna sebelum kejatuhan. Kata ini juga digunakan untuk menunjukkan
pemulihan, atau untuk kesembuhan, sebagai contoh dalam Perjanjian Baru,
tercatat pada Matius 12: 13: Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi
sehat seperti tangannya yang lain. " (Markus 3: 5; Lukas 6: 10). apokathistēmi, kata yang dipakai oleh
Yesus ketika menjawab murid-murid-NYA sehubungan dengan kedatangan Yohanes
Pembaptis yang digambarkan dalam karakter Elia (Matius 17: 11; Markus 9: 12). Demikian
pula, dalam/oleh Josephus, kata ini digunakan untuk menunjukkan kembalinya
bangsa Yahudi dari pembuangan Babel, dan pemulihan mereka untuk mendapatkan
kembali negara dan hak-hak istimewa mereka. Kata ini juga mengandung gagasan
"penyempurnaan, penyelesaian, atau mengisi." Oleh karena itu, kata
ini juga digunakan dalam Philo, Hesychius, Phavorinus, juga Yunani Klasik (Lihat
Lightfoot dan Kuinoel). Digunakan dalam Syriac dengan maksud: "Sampai
melengkapi atau menggenapi zaman", terkait dengan digenapinya semua
peristiwa yang telah diramalkan oleh para nabi, dan lain lain. Sementara dalam
bahasa Arab berarti: "Sampai waktu kegenapan secara sempurna atau
penyelesaian dari semua prediksi/ramalan/nubuat para nabi." Melalui ayat
ini,kita dapat mengetahui bahwa Tuhan Yesus harus menanti sorga sampai semua
nubuatan yang diucapkan oleh para nabi dalam kaitan dengan pekerjaan-NYA, penyebaran
atau pekabaran Injil, kemenangan umat-NYA, pemerintahan-NYA, serta yang lain lainnya
terpenuhi atau tergenapi. Pemulihan ini berarti juga meliputi gagasan pemulihan
dunia dari dominasi kuasa dosa, restorasi moral, pemulihan perdamaian dan
ketertiban; semua merupakan kelanjutan dari karya Mesias, memang hal itu telah dimulai,
tetapi belum keseluruhannya, mungkin lambat dalam pergerakannya, tetapi dalam
hal-hal tertentu telah mengalami kemajuan dan semakin dekat dengan penggenapannya
seperti yang dimaksudkan oleh nubuatan para nabi.
Segala sesuatu –
Menyangkut semua hal yang telah dinubuatkan atau diramalkan oleh para nabi.
Ekspresi ini dibatasi oleh pengertian dimana tentu saja segala sesuatu yang
dimaksudkan tidak berarti bahwa semua orang akan terselamatkan, atau semua
kejahatan dosa terdahulu dapat diperbaiki. Ini tidak pernah bisa, karena untuk
pelanggaran yang telah dilakukan tentu tidak bisa dibatalkan, dan segala
sesuatu yang terkait dengan nubuatan para nabi harus menerima penggenapan dan
pemenuhannya.
Seperti yang
difirmankan Allah – semua yang telah terungkap dan tercatat dalam
Perjanjian Lama.
Dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya yang kudus - Ini tidak berarti bahwa semua nabi telah
berbicara menyangkut hal-hal ini, tapi semua yang telah diucapkan menyangkut
Yesus Kristus – Mesias pastilah akan terpenuhi.
Di zaman dulu, sejak awal dunia - Adalah ekspresi yang
menunjukkan sama seperti dari awal, yang berarti menegaskan dengan penekanan
bahwa semua nubuat akan atau harus terpenuhi. Para rasul berhasrat untuk
menunjukkan bahwa mereka, serta seperti orang-orang Yahudi pada umumnya,
bergantung sepenuhnya kepada para nabi, dan tidak mengajarkan doktrin yang
tidak diajarkan sebelum mereka.
Kamulah yang mewarisi
nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan
Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh
keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. KPR 3:25
Jika kita membaca ayat diatas, yang merupakan kelanjutan
dari ayat 21, maka kita mendapatkan penegasan tentang Yesus Kristus, sebagai
penggenapan nubuat tentang keturunan yang dimaksudkan. Tetapi terkait dengan
ayat yang sama, menunjuk pada kita yang mewarisi iman Abraham juga.
Menurut catatan silsilah Tuhan Yesus Kristus dalam injil
Matius, kita mendapatkan penjelasan bahwa kita merupakan generasi ke-42 yang
dimaksudkan dalam silsilah itu. Bill Britton, salah seorang pengajar dari
kegerakan karismatik menjelaskan tentang hal itu dalam bukunya “Generasi
ke-42”. Ini berarti kita yang hidup dimasa sekarang ini adalah bagian yang tidak
terpisahkan dengan Kristus, yaitu sebagai “Tubuh-NYA” (Ef 1:23, 5:30; Kol
1:24).
Tubuh Kristus – Jemaat, juga disebut sebagai bangunan rumah
rohani yang terdiri dari batu-batu hidup, tentunya tidak akan layak dihuni jika
kondisinya hancur. Agar Yesus sebagai Kepala dapat turun kembali ke dunia ini,
tubuh-NYA haruslah siap. Manifestasi Kerajaan-NYA dalam jemaat-NYA di muka bumi
haruslah siap. Karena itu Injil Kerajaan haruslah diberitakan, baru setelah itu
tiba kesudahannya (Mat 24:14). Bagaimanakah Injil Kerajaan itu? Banyak pengajar
mungkin telah mengklaim bahwa dirinya telah dan sedang mengajarkan hal itu,
tentu saja hal ini sangat menyenangkan, sebab memang kitalah yang mempercepat
hari Tuhan itu (2 Pet 3:12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar