Penumpangan Tangan
Merupakan
salah satu pengajaran dasar kekristenan yang tercatat di Ibrani 6:1-2.
Kata “penumpangan” dalam Perjanjian Baru diterjemahkan
dari bahasa Yunani epitiyhmi epitithemi ( kata kerja ), epiyesiv epithesis
( kata benda ) yang artinya meletakkan … diatas atau menumpangkan
… atas.
Penumpangan tangan atas hewan korban bagi Tuhan merupakan perintah
yang harus senatiasa dilaksanakan oleh para imam sebelum dipersembahkan bagi
Tuhan di Kemah Pertemuan ( Kel 29:10,15, 19; Im 1:1-4, dan masih banyak ayat
lagi yang mencatat mengenai penumpangan tangan ini ).
1.
Mengapa
penumpangan tangan perlu dipelajari? ( 1 Tim 5:22 )
2.
Maksud
penumpangan tangan adalah:
a. Mendoakan (
Mat 19:13 ; Kis 6:6 )
b. Menyalurkan
berkat (
Kej 48:17; Mar 10:16 )
c. Impartasi
kuasa (
Im 4:13 -15, 16:21 )
d. Impartasi
kesembuhan (
Mar 16:18 ; Luk 4:40 ; Kis 28:8 )
e. Impartasi
Roh Kudus (
Kis 8:17 , 19:6 )
f. Impartasi
karunia ( 1 Tim 4:14
)
g. Peneguhan
panggilan pelayanan (
Bil 8:10 -11, 27:23; Kis
13:1-3 )
h. Menjadi
saksi (
Im 24:14 )
3.
Penumpangan
tangan dilakukan pada:
a. Kepala (
Kej 48:17; Im 1:1-4 )
b. Bagian
tubuh yang sakit (
Mar 8:25 )
4.
Etika
penumpangan tangan pada orang yang dilayani:
a. Tidak
menumpangkan tangan di kepala orang yang lebih tua ( pertimbangan kesopanan )
b. Tidak
menekan atau memberi ekspresi lain pada kepala (
pertimbangan kesopanan )
c. Tidak
menyentuhkan tangan secara langsung (
pertimbangan kesopanan )
d. Sebaiknya
dilakukan kepada sesama jenis kelamin (
agar tidak membuka celah)
e. Dengan
mengarahkan tangan dari jauh (
Im 9:22; Luk 24:50 )