Minggu, 19 Januari 2020

Lahir ditengah kawanan serigala.

Secara umum, setiap kita terlahir dari keluarga yang tidak mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bisa saja secara garis keturunan, para pendahulu kita bukanlah pelaku kejahatan, mereka adalah orang yang baik. Tetapi dengan jelas firman Tuhan menyatakan bahwa, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada mereka." Roma 3:10-18.
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." (Keluaran 20:3). Berhala atau allah lain, adalah sesuatu yang  disanjung, dihormati, bahkan disembah sebagai sesuatu yang lebih berharga daripada Tuhan sang Pencipta dan Pemilik langit bumi beserta segala isinya. Berhala bukanlah terbatas dalam bentuk patung saja, tetapi termasuk didalamnya kepentingan diri sendiri (Kejadian 3:5 bandingkan dengan Yesaya 14:12-14) untuk berkuasa, menjadi seperti Allah. Itulah sebabnya mementingkan diri sendiri merupakan bentuk kejahatan dimata Tuhan (Yakobus 3:16).
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan untuk hidup, maka keberadaan manusia semakin jahat (2 Timotius 3:1-7). Tidak jarang di media massa diberitakan berbagai tindak kejahatan mulai dari hal kecil hingga besar, dengan terencana maupun tidak, dilakukan perorangan bahkan secara kelompok. Semuanya terjadi ketika keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup menguasai seseorang. Memang kebutuhan hidup adalah sesuatu yang tetap tidak terpisahkan dari manusia, Bapa surgawi juga mengetahui hal itu (Matius 6:32). Tetapi Allah tidak menghendaki dunia dan keinginannya menguasai manusia, sebagaimana Dia telah mengalahkan dunia, kita yang dilahirkan-Nya dikehendaki juga untuk mengalahkan dunia melalui iman kita kepada-Nya (Yohanes 16:33; 1 Yohanes 5:4).
Seperti nabi Yesaya, kita semua berada ditengah-tengah bangsa yang najis bibir, sebagai ekspresi hati dan pikiran yang meluap melalui tindakan verbal (juga fisik). Dari tempat yang mematikan (Mazmur 40:3; Roma 3:23) itulah Allah mengambil kita untuk masuk kedalam rencana-Nya yang mulia. Dia menempatkan kaki kita di atas bukit batu, dan menetapkan langkah kita. Melalui kelahiran baru, lahir dari air dan Roh, melihat Kerajaan Allah dan masuk ke dalamnya (Yohanes 3:3-6). Sebagai orang-orang yang dilahirkan oleh kehendak Allah, yang menerima-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, Firman yang menjadi manusia Yesus Kristus (Yohanes 1:12-18). Sungguh sebuah anugerah yang luar biasa (Roma 5:15-17).

Sungguh sebuah peristiwa yang wajar, jika dalam sebuah kawanan serigala, dan tiba-tiba kemudian terjadi metamorphosis, dimana seekor anak serigala yang berada dekat dengan induknya mengalami perubahan wujud menjadi seekor anak domba. Dapat kita bayangkan, pastilah anak domba itu menjadi mangsa kawanan serigala tersebut, termasuk induknya juga akan ikut mencabik-cabiknya tanpa merasa kasihan. 
Hal yang sama akan terjadi dalam hidup seseorang, jika mengalami “μετανοέωmetanoeo G3340, perubahan pikiran, lalu bertobat dengan meninggalkan perbuatan-perbuatannya yang jahat (KPR 14:15), kemudian terus bertumbuh kearah Dia (Efesus 4:15). Menjadi tidak lagi serupa dengan dunia (Roma 12:1-2), maka tidaklah mengherankan jika dunia menolak dan membenci mereka yang percaya akan nama Yesus Kristus (Yohanes 15:19; 17:14).
Seorang Kristen secara wajar akan mengalami tekanan, penolakan bahkan aniayaan karena Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar