"Jangan ada padamu allah
lain di hadapan-Ku." (Keluaran 20:3). Berhala atau allah lain, adalah
sesuatu yang disanjung, dihormati, bahkan
disembah sebagai sesuatu yang lebih berharga daripada Tuhan sang Pencipta dan
Pemilik langit bumi beserta segala isinya. Berhala bukanlah terbatas dalam
bentuk patung saja, tetapi termasuk didalamnya kepentingan diri sendiri
(Kejadian 3:5 bandingkan dengan Yesaya 14:12-14) untuk berkuasa, menjadi
seperti Allah. Itulah sebabnya mementingkan diri sendiri merupakan bentuk
kejahatan dimata Tuhan (Yakobus 3:16).
Dengan semakin meningkatnya
kebutuhan untuk hidup, maka keberadaan manusia semakin jahat (2 Timotius
3:1-7). Tidak jarang di media massa diberitakan berbagai tindak kejahatan mulai
dari hal kecil hingga besar, dengan terencana maupun tidak, dilakukan
perorangan bahkan secara kelompok. Semuanya terjadi ketika keinginan mata,
keinginan daging dan keangkuhan hidup menguasai seseorang. Memang kebutuhan
hidup adalah sesuatu yang tetap tidak terpisahkan dari manusia, Bapa surgawi
juga mengetahui hal itu (Matius 6:32). Tetapi Allah tidak menghendaki dunia dan
keinginannya menguasai manusia, sebagaimana Dia telah mengalahkan dunia, kita
yang dilahirkan-Nya dikehendaki juga untuk mengalahkan dunia melalui iman kita
kepada-Nya (Yohanes 16:33; 1 Yohanes 5:4).
Seperti nabi Yesaya,
kita semua berada ditengah-tengah bangsa yang najis bibir, sebagai ekspresi
hati dan pikiran yang meluap melalui tindakan verbal (juga fisik). Dari tempat
yang mematikan (Mazmur 40:3; Roma 3:23) itulah Allah mengambil kita untuk masuk
kedalam rencana-Nya yang mulia. Dia menempatkan kaki kita di atas bukit batu,
dan menetapkan langkah kita. Melalui kelahiran baru, lahir dari air dan Roh, melihat
Kerajaan Allah dan masuk ke dalamnya (Yohanes 3:3-6). Sebagai orang-orang yang
dilahirkan oleh kehendak Allah, yang menerima-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
Firman yang menjadi manusia Yesus Kristus (Yohanes 1:12-18). Sungguh sebuah
anugerah yang luar biasa (Roma 5:15-17).
Sungguh sebuah peristiwa
yang wajar, jika dalam sebuah kawanan serigala, dan tiba-tiba kemudian terjadi
metamorphosis, dimana seekor anak serigala yang berada dekat dengan induknya
mengalami perubahan wujud menjadi seekor anak domba. Dapat kita bayangkan,
pastilah anak domba itu menjadi mangsa kawanan serigala tersebut, termasuk
induknya juga akan ikut mencabik-cabiknya tanpa merasa kasihan.
Hal yang sama akan
terjadi dalam hidup seseorang, jika mengalami “μετανοέω” metanoeo
G3340, perubahan pikiran, lalu bertobat dengan meninggalkan
perbuatan-perbuatannya yang jahat (KPR 14:15), kemudian terus bertumbuh kearah
Dia (Efesus 4:15). Menjadi tidak lagi serupa dengan dunia (Roma 12:1-2), maka tidaklah
mengherankan jika dunia menolak dan membenci mereka yang percaya akan nama
Yesus Kristus (Yohanes 15:19; 17:14).
Seorang Kristen secara
wajar akan mengalami tekanan, penolakan bahkan aniayaan karena Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar