Senin, 22 April 2013

Dasar-dasar Kekristenan - 12


Penumpangan Tangan

Merupakan salah satu pengajaran dasar kekristenan yang tercatat di Ibrani 6:1-2.
Kata “penumpangan” dalam Perjanjian Baru diterjemahkan dari bahasa Yunani epitiyhmi epitithemi ( kata kerja ), epiyesiv epithesis ( kata benda ) yang artinya meletakkan … diatas atau menumpangkan … atas.
Penumpangan tangan atas hewan korban bagi Tuhan merupakan perintah yang harus senatiasa dilaksanakan oleh para imam sebelum dipersembahkan bagi Tuhan di Kemah Pertemuan ( Kel 29:10,15, 19; Im 1:1-4, dan masih banyak ayat lagi yang mencatat mengenai penumpangan tangan ini ).

1.   Mengapa penumpangan tangan perlu dipelajari? ( 1 Tim 5:22 )

2.   Maksud penumpangan tangan adalah:
a.     Mendoakan ( Mat 19:13; Kis 6:6 )
b.     Menyalurkan berkat ( Kej 48:17; Mar 10:16 )
c.     Impartasi kuasa ( Im 4:13-15, 16:21 )
d.     Impartasi kesembuhan ( Mar 16:18; Luk 4:40; Kis 28:8 )
e.     Impartasi Roh Kudus ( Kis 8:17, 19:6 )
f.     Impartasi karunia (  1 Tim 4:14 )
g.     Peneguhan panggilan pelayanan ( Bil 8:10-11, 27:23; Kis 13:1-3 )
h.     Menjadi saksi ( Im 24:14 )
                                                                             
3.   Penumpangan tangan dilakukan pada:
a.     Kepala ( Kej 48:17; Im 1:1-4 )
b.     Bagian tubuh yang sakit ( Mar 8:25 )

4.   Etika penumpangan tangan pada orang yang dilayani:
a.     Tidak menumpangkan tangan di kepala orang yang lebih tua ( pertimbangan kesopanan )
b.     Tidak menekan atau memberi ekspresi lain pada kepala ( pertimbangan kesopanan )
c.     Tidak menyentuhkan tangan secara langsung ( pertimbangan kesopanan )
d.     Sebaiknya dilakukan kepada sesama jenis kelamin ( agar tidak membuka celah)
e.     Dengan mengarahkan tangan dari jauh ( Im 9:22; Luk 24:50 )

Catatan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar