Rabu, 08 September 2010

Ayat-ayat Cinta-02

Janda dan keluarganya

Ada sebuah keluarga janda di daerah Sulam (biasanya disamakan dengan Sulem atau Sunem, sekarang Solam) berada sekitar 5,6 kilometer dari Zerin, sebelah utara Yizreel. Janda ini memiliki bebe­rapa anak laki-laki dan seo­rang anak perempuan. Keluarga ini hidup sebagai petani dan peternak. Se­mua anak laki-laki dalam kelu­arga janda ini sangat mengasihi dan memberi perhatian khusus kepada satu-satunya adik perempu­an mereka. Janji agar keamanan, kenyamanan dan kebaikan bagi kehidupan sang adik yang masih gadis ini senantiasa diberikan oleh kakak-kakaknya. (Kidung Agung 6:13; 8:5; 8-8).
יִזְרְעֶאל (Strong’s 3157) dibaca yiz-reh-ale’, ditulis dalam alkitab bahasa Indonesia Yizreel, artinya “God will sow” – “Tuhan akan menabur”, "God sows" – "Tuhan menabur", atau "that which God planted" – "yang ditanam Tuhan", di tanah Kanaan secara geografis merupakan sebuah tempat yang subur.
Bagi suku Isakhar keluarlah undian yang keempat, yakni bagi bani Isakhar menurut kaum-kaum mereka. Daerah mereka ialah Yizreel, Kesulot, Sunem, Hafaraim, Sion, Anaharat, Rabit, Kisyon, Ebes, Remet, En-Ganim, En-Hada dan Bet-Pazes. Batas daerah itu menyinggung Tabor, Sahazima dan Bet-Semes; dan batas daerah mereka berakhir di sungai Yordan; enam belas kota dengan desa-desanya. Itulah milik pusaka suku bani Isakhar menurut kaum-kaum mereka, kota-kota itu dengan desa-desanya. (Yosua 19:17-23)
Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria, yang memegang kuasa raja atas Israel (1 Raja 21:1; 7)
Dari ayat-ayat diatas, kemungkinan besar keluarga ini termasuk salah satu keturunan dari suku Isa­khar yang tinggal di Sulam, atau Sunem yang secara hurufiah bermakna “double resting place”, sebuah tempat perhentian ganda, tempat yang paling nyaman untuk kehidupan “beristirahat” karena daerahnya sangat subur. Tempat yang sangat sesuai untuk kehidupan petani dan peternak karena hasil tanahnya berkelimpahan. Rumput disana selalu hijau, sehingga ternak tidak kekurangan pakan. Itulah sebabnya kebun raja-raja ada disana “Baal Hamon” – lord (possessor) of abundance – pemilik kelimpahan. Oleh karenanya Ahab sangat menginginkan kebun anggur Nabot, sebagai raja Israel ketika itu dengan segala daya upaya dilakukan untuk mendapatkan kebun anggur itu.
Ketika Allah menciptakan bumi dan segala isinya, segala sesuatu yang dikerjakan-NYA “sungguh amat baik”. Tetapi setelah dosa masuk, tanah yang dikerjakan manusia menghasilkan semak duri dan rumput duri. Dengan susah payah manusia harus mengerjakan dan mencari rezeki dari tanah yang terkutuk. Artinya, berkat dan kelimpahan Firdaus – Taman Allah tidak lagi dapat dinikmati oleh manusia. Ada kerub yang menyala-nyala yang menjaga taman itu supaya manusia tidak dapat masuk kemba­li. Firdaus, taman Allah telah diangkat dari muka bumi. Hadirat Allah yang hadir dalam taman Firdaus te­lah tidak lagi bersama manusia. Bumi seperti istri yang menjadi janda karena ditinggal suaminya.
Janda Sulam, sebuah gambaran yang sempurna dari bumi subur dalam berkat dan kelimpahan yang telah ditinggalkan Allah. Kini seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (1 Yohanes 5:19). Beberapa anak laki-laki sang janda adalah pekerja yang kuat karena mereka adalah bagian dari suku Isakhar yang memiliki karakter keledai tangguh yang mampu mengerjakan dua petak, merupakan kekuatan ekonomi bagi keluarga sang janda.
Bahwa Isakhar itu seekor keledai yang kuat tulangnya, yang akan menderum di antara dua petak. (Kejadian 49:14). 
Janda ini juga memiliki satu orang anak perempuan. Sehingga se­mua anak laki-laki dalam kelu­arga jini sangat mengasihi dan memberi perhatian khusus kepada satu-satunya adik perempu­an mereka. Bahkan janji agar keamanan, kenyamanan dan kebaikan bagi kehidupan sang adik yang masih gadis ini senantiasa diberikan oleh kakak-kakaknya. Tetapi disamping perhatian yang diberikan, ternyata mereka juga maunya mengatur kehidupan sang adik perempuan. (Kidung Agung 8:8-9)
Dunia juga memiliki anak-anak yang merupakan kekuatan. Kekuatan yang dihasilkan dunia ini antara lain ajaran nenek moyang, adat istiadat, filsafat, aturan-aturan yang menjanjikan keamanan, kenyamanan dan kebaikan bagi keangkuhan manusia. Manusia yang terlahir dibawah “kekuatan dosa” sebagai mahluk lemah “perempuan” amat senang dengan janji-janji. (catatan Roma 6:19). Pemazmur berkata:
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. (Mazmur 51:7).
Manusia secara umum senang bila keadaan dirinya aman, nyaman dan baik. Karena itu manusia dengan segala daya upaya mengusahakan agar mencapai hal-hal tersebut. Ahab sebagai contoh, seba­gai seorang raja pastilah ia tidak kekurangan. Tetapi karena kenyamanannya terusik oleh kebun anggur Nabot, dan ketika ia terkuasai dan tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginginannya ia menjadi ke­sal hati , gusar, gelisah dan tidak dapat mau makan. Istrinya, Izebel akhirnya membuat tercapai apa yang diingini oleh “kenyamanan” dagingnya. Apa yang baik menurut dirinya “asal aku dapatkan kebun anggur Nabot” telah melahirkan kejahatan di mata Tuhan. Kekuatan dosa yang dilahirkan dunia ini merupakan penghalang terbesar yang mencegah terbukanya “pintu” ketika manusia “dipinang” oleh Tuhan.
Adik perempuan yang masih gadis dari keluarga janda yang tinggal di Sunem di daerah Yizreel ini ketika dipinang oleh kekasihnya ternyata telah dihalangi oleh semua kakak laki-lakinya. Mereka berkata:
Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (Kidung Agung 8:8-9)
If she is a wall, we will build a silver barrier around her. If she is a door, we will barricade her with ce­dar boards.(verse 9, God’s Word to the Nations).
Kayu aras – Kedar, adalah jenis kayu yang dipakai dalam pembangunan bait Allah oleh Salomo di­datangkan dari Libanon. Kayu yang harganya mahal, karena kuat dan tahan lama jika dipergunakan un­tuk bangunan. Kayu seperti ini jika dipergunakan sebagai palang pintu, maka pintu akan kokoh, kuat dan tidak mudah ditembus. Sebagai penghalang yang kuat, pintu “perempuan” – sang adik akan aman terja­gai dengan kuat oleh semua kakak laki-lakinya. Pintu tidak mudah dilewati sehingga “peminang”nya da­pat masuk kedalam. Suatu gambaran yang sempurna ketika Allah memberikan Anak-NYA yang tunggal bagi manusia, untuk meminang manusia, dipertunangkan dengan Kristus, kekuatan dosa merupakan penghalang yang kuat sehingga pintu hati manusia tertutup.
Tengoklah, Aku berdiri di muka pintu sambil mengetuk; jikalau barang seorang mendengar suara-Ku serta membukakan pintu, maka masuklah Aku kepadanya, lalu makan dengan dia dan ia dengan Aku.( Wahyu 3:20)

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar